Kenali Diri Sendiri
Tiada orang yang mengenal diri kita kecuali kita sendiri !
Yang dimaksud “mengetahui tentang diri”, kata al-Ghazali, bukanlah mengenali bentuk luar diri kita seperti bentuk muka atau anggota tubuh lainnya; bukan pula tentang sekadar tahu bahwa kalau kita lapar harus makan. Pengetahuan tentang diri yang sebenarnya adalah pengetahuan tentang: siapakah Anda? Dari mana Anda datang? Ke mana Anda pergi? Di manakah sebenarnya kebahagiaan dan kesedihan? Demikian al-Ghazali.
Apabila Kita melihat ke dalam diri dan mencari kerjaya yang sesuai, sebenarnya kita mencari identiti sebenar diri kita sendiri. Cuba renungkan sejenak tentang perkara berikut :
Apa yang kita suka buat?
Apa yang perlu kita lakukan?
Apa yang penting buat kita ?
Kemahiran apa yang kita ada ?
Apakah tahap pendidikan kita ?
Latihan apa yang telah kita jalani ?
Pengalaman apa yang kita ada ?
Apakah perkara yang boleh mendorong kita ?
Bagaimana sikap kita terhadap diri sendiri dan orang lain ?
Amat malang bagi seseorang jika dia mencari pekerjaan semata kerana untuk mendapat kerja dan pendapatan padahal apa yang kita kerjakan bukan sesuatu yang kita minati. Tetapi jika kita telah memiliki pekerjaan yang baik walaupun bukan bidang yang diminati maka amat wajar kita belajar meminati kerjaya itu atau cari kerjaya yang diminati sehingga tercapai.
Jadi diri sendiri
Ungkapan-ungkapan yang mengajak kita “menjadi diri sendiri” lebih dimaksudkan agar kita jangan terlalu memaksakan diri untuk sama seperti orang lain. Setiap orang adalah unik, tidak ada dua individu yang sama, karananya kita tidak perlu berkecil hati apabila kita tidak seberuntung orang lain (misalnya).
Menurut saya, saat ini kita tentunya sudah menjadi diri sendiri. Kadang-kadang tindakan-tindakan yang kita lakukan terpengaruh dari orang-orang tertentu, namun perilaku kita akan mencerminkan siapa diri kita yang sebenarnya. Sepandai-pandai kita menirukan orang lain, atau sekuatmana pengaruh orang lain terhadap diri kita, tindakan yang kita lakukan adalah murni dari kita sendiri, dengan kata lain – itulah diri kita sendiri.
Tips Untuk Menjadi Diri Sendiri
Cubalah menghargai diri kita sendiri dan mempelajari apa kelebihan dan kekurangan kita, sehingga kita mampu merasakan bawa kita dengan orang lain pasti sama, ada kelebihan ada juga kekurangan.
- Marilah menjadi pribadi yang berbeza
Menjadi diri sendiri yang berbeda dan unik. Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Kita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain dan kita juga mempunyai kekurangan dibanding orang lain. Jadi jadilah diri sendiri yang berbeda dan luar biasa. - Jangan menyesali diri
Memang pada dasarnya kita adalah berbeda dengan orang lain, kita memiliki kelemahan atau kekurangan. Namun jangan sekalipun menyesalinya. Tak perlu membandingkan kekurangan kita dengan kelebihan orang lain. Karena disamping kekurangan, kita juga punya potensi lain dan kelebihan. Dan jangan sampai kita menempuh 'jalan pintas' untuk merubah diri kita. Lebih baik gali kelebihan kita untuk menutupi kekurangan kita. - Mulai menghargai diri sendiri
Berpikirlah positif tentang diri kita. Sekalipun kita punya kekurangan, kita tidak boleh menilai buruk dan membenci diri sendiri. Jika kita selalu dibayang-bayangi kelemahan kita, kita akan kesulitan menerima dan menghargai diri sendiri. Maka kita harus memulainya dari diri kita. Jika kita saja sudah tidak menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain. - Hentikan membandingkan diri kita dengan orang lain
Banyak dari kita terus mengejar perlakuan ideal hingga kita terus merasa tidak puas dengan keadaan kita yang sesungguhnya. Kita terus dimanjakan oleh fantasi menjadi orang lain. Banyak orang terus menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain untuk melihat apakah mereka lebih pintar, lebih pandai, pakar, bergairah dan sebagainya. Kita perlu menghentikan kebiasaan-kebiasaan seperti itu, bila kita ingin menjadi diri sendiri. Ingatlah tidak ada orang yang sangat sempurna. - Bergembiralah dengan diri kita
Bergembiralah, tidak perlu malu dengan keadaan kita saat ini. Kita tidak perlu menjadi orang lain untuk melakukan apa yang kita dapat lakukan, lakukan saja bila kesempatan terbuka untuk kita. Arthur Schopenhaeur menulis; manusia merampas tiga perempat potensi mereka hanya karena mereka berusaha menjadi orang lain. - Berikan ruang pada diri kita untuk gagal
Kegagalan yang kita alami membuat kita putus asa, setiap kali kita mengingatkannya membuat kita menjadi stres. Kita tidak pernah memasukan kata gagal dalam kamus peribadi kita. Akibatnya akan terus menyalahkan diri kita sendiri.
Berhentilah menyalahkan diri kita sendiri, dengan demikian beri kesempatan untuk diri untuk berkembang. Rasa bersalah akan membuat fikiran kita menjadi sempit dan semakin susah buat kita menemukan gagasan yang terbaik.
Menjadi diri kita sendiri akan membuat diri kita semakin besar rasa hormat kepada orang lain, semakin kita mengerti diri sendiri maka kita akan lebih mengerti sikap dan pengertian terhadap hak-hak orang lain. Misalnya, bila kita mudah tersinggung maka tentunya akan bersikap tidak akan membuat orang lain tersinggung. Inilah yang saya maksudkan sebagai pembinaan diri setelah melalui tahap pencarian jati diri dulu.
No comments:
Post a Comment